Namaku Masitha Dwi Amira, aku lulusan SMA swasta di kota Malang. SMA-ku itu bukan sekolah favorit, hanya sekolah swasta biasa. Tapi aku bersyukur. Walaupun begitu, sekolahku bisa mengantarku ke PTN favorit di Malang.
Sejak duduk di bangku kelas 10, aku sudah berencana agar bisa lolos jalur undangan. Yah, walaupun baru masuk SMA, aku sudah memikirkan itu. Mau masuk jurusan apa nanti? PTN mana? Sudah aku pikirkan dari awal. Karena itu,
aku selalu menjaga nilai raporku sejak kelas 10.
Aku rombak semua pola belajarku yang kurang efektif. Waktu SMP, aku biasa belajar sks (sistem kebut semalam), belajar kalau ada ulangan saja, ngerjain tugas/PR di sekolah. Tapi sejak duduk di bangku SMA, semuanya berubah. Aku mulai belajar setiap hari. Tiap pulang sekolah aku mengulang materi yang sudah dijelaskan guru dan langsung mengerjakan tugas/PR yang diberikan guru. Walaupun deadline pengumpulannya masih lama, aku kerjakan saja. Karena sudah dibiasakan setiap hari, aku jadi enjoy menjalankannya, sangat enjoy!
Asal kakak tahu saja, ketika aku kelas 11, aku sedikit ragu dengan pilihan jurusanku, dan itu sangat membuatku tidak tenang. Karena aku adalah tipe orang yang tidak suka dengan ketidakpastian, termasuk untuk urusan masa depanku. Hal ini membuatku untuk berkonsultasi dengan guru BK pada waktu itu. Coba bayangkan kak, saat itu aku masih duduk di kelas 11, dimana kelas 11 itu merupakan suatu masa yang sangat menyenangkan untuk bermain, tidak memikirkan UN, bebas dari masa orientasi, dll. Tapi saat itu aku malah bingung memilih jurusan.
Kelas 12..
Mulai sudah semua kesibukanku. Hari-hariku hanya diisi oleh ujian, ujian, dan ujian. Pola belajarku tetap sama seperti waktu kelas 10. Dan satu yang pasti, sejak kelas 10, aku selalu berdoa supaya bisa lolos SNMPTN Undangan. Iya sejak kelas 10, selalu CONTINUE, tidak pernah putus. Karena aku tahu, Tuhan itu tidak pernah tidur. Allah selalu mendengar doa-doaku, mungkin saja Dia tersenyum saat mendengar doa-doaku itu :')
Setiap hari aku selalu latihan soal ini itu. Tiap hari tugas, ujian, dan try out. UN semakin dekat. Aku semakin yakin dengan pilihan jurusanku, Kimia MIPA Universitas Brawijaya. Setiap hari aku belajar, sering kali aku tertidur dengan buku-buku disampingku. Berangkat sekolah pagi, pulang sore. Itu lah kegiatanku selama kelas 12.
Aku tahu kok, Allah selalu melihat dan akan mengganti semua pengorbanan dan perjuangan setiap umat-Nya. Setiap minggu, aku mengikuti bimbel di FMIPA UB. Pernah suatu hari, aku berkata dalam hati, "Ya Allah, setiap minggu aku belajar disini, di fakultas ini, di universitas pilihanku. Semoga suatu saat nanti bisa benar-benar belajar disini."
Ternyata benar kak, Allah mendengar doa-doaku selama ini, Allah melihat perjuangan dan pengorbananku. Akhirnya, perjuanganku selama ini dibalas dengan kata "Selamat..." ! Iya! Disitu tertulis jelas:
Saat membaca itu, rasanya BAHAGIA. Benar kak, ini bahagia yang belum pernah aku rasakan, rasanya seperti melayaaang. Bersyukur. Iya, selalu bersyukur. Bersyukur sekali. Benar deh, bahagia yang sesungguhnya itu ketika kita bisa diterima di jurusan yang benar-benar kita inginkan dan minati.
Dari sini aku belajar bahwa kerja keras kita tidak akan pernah sia-sia, apapun itu, Allah selalu membalasnya, walau hanya setetes. Karena kerja keras itu tidak akan pernah mengkhianati. Dan juga jangan pernah meremehkan keajaiban doa. Karena tidak ada yang mustahil bagi Allah, termasuk mengabulkan permintaan yang mustahil menurut kita.
Ini adalah awal perjuanganku yang baru. Menjadi seorang Mahasiswa. Bertanggung jawab atas pilihan jurusan. Saatnya menggapai mimpiku satu per satu.
Keinginan dan cita-cita yang dibungkus dalam doa-doa, semoga Allah perkenankan. :)
congrats!
BalasHapusyang terpenting sih bukan PTNnya juga, tapi kerja keras lo dalam menggapai cita-cita dan berusaha maksimal demi masa depan *halah*
good luck ya!
iya kak! terima kasih :)
BalasHapus