Aku bingung mau masuk jurusan apa setelah lulus SMA nanti. Orang tua ingin aku masuk kedokteran, tapi entah kenapa aku merasa kurang yakin memilih jurusan itu. Setiap kali orang bertanya, "setelah lulus nanti mau lanjutin kemana?", aku tidak yakin kalau menjawab "kedokteran", sepertinya ada yang menjanggal di hati. Aku lebih tertarik untuk masuk ke jurusan kimia MIPA. Mungkin karena aku sangat suka dengan pelajaran kimia. Tapi banyak saudaraku yang mengatakan kalau masuk dijurusan kimia itu prospek kerjanya sangat sedikit, mereka bilang kalau mau milih jurusan itu harus dilihat dulu prospek kedepannya. Awalnya aku menuruti permintaan mereka untuk masuk kedokteran, tapi lama-lama aku mulai tertarik untuk masuk MIPA lagi. Aku coba search di google tentang prospek kerja jurusan MIPA, ada banyak sekali, salah satu diantaranya menjadi ilmuwan/peneliti, guru/dosen, atau bekerja di laboratorium. Aku semakin yakin untuk masuk jurusan itu.
Kelas 12 tak perlu memboyong nama besar suatu Universitas jika apa yang
mereka pilih tidak berdasarkan keinginan hati nurani mereka. Percuma mereka masuk di Universitas Negeri ternama sekalipun kalau jurusan yang mereka ambil tidak mereka sukai dan kuasai. Sukses bukan apa-apa bila kita tidak menikmatinya. Tidak ada orang yang sukses hanya gara-gara dia kuliah di jurusan/fakultas tertentu. Mereka sukses karena belajar & bekerja sungguh-sungguh sehingga jadi baik! Kerjakan apa yang kamu sukai, FOLLOW your passion! Dan aku yakin, passionku ada di kimia :)
Ada beberapa artikel yang aku copas, yang menurutku menarik untuk dibaca :
1. Jurusan kedokteran atau kedokteran gigi adalah jurusan elit yang memberikan jaminan kaya. Jurusan ini menjadi incaran sebagian besar lulusan SMA. Jurusan ekonomi dan bisnis juga demikian. Akan tetapi bagaimana dengan jurusan yang tidak favorit seperti MIPA,
pertanian, kehutanan, filsafat, budaya? Daripada ngambil jurusan kayak
gitu lebih baik berhenti sekolah sekalian. Ngapain? Kerjanya juga gak
ada… Inilah anggapan yang beredar di masyarakat. Kerja, kerja, dan
kerja… Hanya itulah fungsi kuliah di sini. Padahal kalau saja orientasi kuliah untuk bekerja ini dihapus, kita bisa
katakan segala jurusan memiliki prospek yang bagus. Saya mengatakan
prospek, bukan prospek kerja. Sekali lagi saya katakan, kuliah adalah
untuk berkarya. Bukan bekerja. Coba saja kita tengok negara-negara maju.
Jurusan Ilmu Alam (Natural Sciences) lulusannya akan dipakai di dunia
penelitian sebagai ilmuwan dan hasil riset mereka dapat digunakan untuk
perkembangan negara. Pada intinya sebenarnya jurusan-jurusan yang saya sebutkan diatas (MIPA) memang
kurang begitu bisa diterima di dunia komersial atau industri, akan
tetapi lebih dari itu, jurusan-jurusan diatas bisa menjadi jurusan yang
melahirkan para ilmuwan-ilmuwan besar dan bisa berkontribusi di
masyarakat. Bukankah banyak kita lihat para ilmuwan seperti Albert Einstein, Madame
Curie, Antoinne Lavoisier, atau bahkan Yohanes Surya lahir dari fakultas
MIPA? Sering sekali anggapan masyarakat keliru soal jurusan ini. MIPA
dianggap sebagai jurusan yang mendidik guru atau dosen sehingga
lulusannya pun sudah dapat dipastikan bakal menjadi guru atau dosen.Diluar negeri dapat dipastikan lulusan jurusan2 ini akan menjadi
ilmuwan. Akan tetapi kembali lagi, di Indonesia sulit untuk bergerak di
bidang ini. Hampir tidak ada yayasan yang mau membiayai para peneliti di
Indonesia. Walhasil, mereka malah justru dicaplok negara lain. Otak
mereka diserap oleh negara lain untuk kepentingan negara itu. Oleh karena itu, janganlah takut mengambil jurusan MIPA. JIka memang
tujuan kalian adalah menjadi peneliti, maka pilihlah MIPA. Jangan malu
kuliah di MIPA hanya karena tidak memberikan prospek “kerja”. Banggalah
kuliah di MIPA karena di MIPA-lah para ilmuwan terbesar lahir. Karena
MIPA-lah kita bisa merasakan perkembangan dunia yang dirangkai oleh para
ilmuwan. (http://joevaryanwords.wordpress.com/2009/06/05/mipa-dan-ilmuwan/)
2. para ilmuwan di negeri ini kurang dihargai, riset yang dilakukan
para peneliti seakan hanya dianggap main-main tanpa dikembangkan dengan
serius, kita bandingkan dengan Negara riset, contoh Jerman dan Jepang,
mereka totalitas untuk menemukan dan mereka totalitas untuk
mengembangkan, semua cabang ilmu saling dihargai, tidak ada diferensiasi
mana yang lebih hebat mana yang lebih berpengaruh, tapi di jepang
mereka punya satu misi, berbakti untuk negeri dengan industri, begitu
dengan jerman, tiada hari tanpa riset, tiada hari tanpa ilmu, pemerintah
mendukung total riset-riset yang muncul dari saintis-saintis jerman,
tak jarang jika negeri kita kalah telak dengan jerman dan jepang, bahkan
dari segi apapun mulai dari sepak bola, politik, ekonomi, keuangan,
industri, sains dan lain-lain, pola pikir instan membuat negeri kita
jalan ditempat, tertinggal dari Negara-negara lain, kurangnya perhatian
terhadap saintis-saintis muda membuat mereka (baca: ilmuwan) kurang percaya diri.
Coba
kita lihat Professor-Professor dari Kimia Indonesia, banyak yang jadi
Invite Speaker baik di Simposium, Seminar, Konferensi dan sebagiannya,
salah satunya adalah Prof.Harno Dwi Pranowo, Professor di bidang Kimia
Komputasi ini sangat sering menjadi Invite speaker dalam Simposium,
Konferensi dan sebagiannya baik di Indonesia maupun di Luar negeri,
akhir-akhir ini beliau menjadi Invite speaker di Turki dan Israel, ini
adalah contoh kesuksesan Chemist yang benar-benar mengerti makna dari kata love and life is chemistry. (http://kmkimia.mipa.ugm.ac.id/2012/07/opichemists-kenapa-sih-masuk-kimia-mipa/)
3. "begini sudah salah dari mental , orang2 ingin kuliah karena mau kerja ,
mau kerja karena mau dapat duit , mau duit karena mau hidup
kecukupan/berlebihan/aman/nyaman...
kenapa setelah lulus sma ga langsung kerja? pasti jawabannya , kerjanya
ntar berat , gengsi karena teman lain kuliah, gajinya tak besar, sma
lebih sedikit lowongan. percayalah , yang namanya gaji/uang/kekayaan/pekerjaan itu semua sesuai
dengan kualitas dirimu.
Jurusan terbaik adalah yang sesuai dengan minat kita, jurusan yang termudah adalah jurusan yg kita sukai. Dan mimpiku, tak akan kubiarkan hanya menjadi sekedar MIMPI !
Minggu, 30 September 2012
Sabtu, 29 September 2012
Mind Map: Cara Mudah untuk Belajar
Akhir-akhir ini lagi booming-boomingnya yang namanya Mind Map, yaitu cara mencacat dengan memanfaatkan otak bekerja, dengan menggunakan gambar-gambar yang unik, sehingga memudahkan murid dalam belajar.
aku mengenal mind map ini sejak SD, tapi pada saat itu aku belum mempraktekkannya ke dalam buku catatanku karena belum mengerti betul manfaatnya. Sejak masuk SMA, banyak guruku yang memberikan tugas untuk membuat mind map. Saat itulah aku mulai tertarik untuk membuatnya. Apalagi setelah aku mulai mencoba search tentang mind map di internet, aku menemukan banyak contoh mind map tentang pelajaran kimia, biologi, matematika.
Ini salah satu contoh mind map tentang pelajaran kimia bab elektrokimia yang aku temukan :
karena tertarik, aku langsung mendownloadnya, hehe :D
kalau kalian ingin mendownload lebih lengkap, buka saja link ini http://www.eduartion.com/index.php/mind-map-sma. Atau kalian bisa membuatnya dengan kreasi kalian sendiri :D
aku mengenal mind map ini sejak SD, tapi pada saat itu aku belum mempraktekkannya ke dalam buku catatanku karena belum mengerti betul manfaatnya. Sejak masuk SMA, banyak guruku yang memberikan tugas untuk membuat mind map. Saat itulah aku mulai tertarik untuk membuatnya. Apalagi setelah aku mulai mencoba search tentang mind map di internet, aku menemukan banyak contoh mind map tentang pelajaran kimia, biologi, matematika.
Ini salah satu contoh mind map tentang pelajaran kimia bab elektrokimia yang aku temukan :
karena tertarik, aku langsung mendownloadnya, hehe :D
kalau kalian ingin mendownload lebih lengkap, buka saja link ini http://www.eduartion.com/index.php/mind-map-sma. Atau kalian bisa membuatnya dengan kreasi kalian sendiri :D
Latihan Soal Sifat Koligatif Larutan
1. Diketahui
larutan HCl dengan konsentrasi 5,2 M memiliki massa jenis 1,04 gram/cm3 .
Jika Mr HCl = 36,5, maka konsentrasi larutan HCl dalam bentuk persentase
adalah..
a. 12,85 % d. 18,25 %
b. 15,85 % e. 25,25 %
c. 16,25 %
a. 12,85 % d. 18,25 %
b. 15,85 % e. 25,25 %
c. 16,25 %
2. Fraksi
mol CO(NH2)2 dalam air adalah 0,1. Jika Mr CO(NH2)2
= 60, dan Mr air = 18, maka molalitas larutan tersebut dalam air adalah…
a. 1,58 . d. 5,55
b. 1,85 e. 6,17
c. 3,70
a. 1,58 . d. 5,55
b. 1,85 e. 6,17
c. 3,70
3. Jika
larutan KOH 40 % berat memiliki massa jenis 1,40 gram/cm3 , (Mr KOH
= 56), maka molaritas larutan KOH tersebut adalah…
a. 14 d. 2,8
b. 10 e. 1
c. 5,6
a. 14 d. 2,8
b. 10 e. 1
c. 5,6
4. Kemolalan
suatu larutan 20 % berat C2H5OH (Mr = 46) adalah…
a. 6,4 d. 3,4
b. 5,4 e. 0,4
c. 4,4
a. 6,4 d. 3,4
b. 5,4 e. 0,4
c. 4,4
5. Tekanan
uap jenuh air murni pada suhu 30oC adalah 31,8 mmHg. Jika fraksi mol
air 0,6 maka tekanan uap jenuh larutan tersebut adalah..
a. 3,18 mmHg d. 19,08 mmHg
b. 9,54 mmHg e. 25,44 mmHg
c. 12,72 mmHg
a. 3,18 mmHg d. 19,08 mmHg
b. 9,54 mmHg e. 25,44 mmHg
c. 12,72 mmHg
6. Sebanyak
6 gram urea (Mr = 60) dicampur dengan 27 gram air (Mr = 18). Jika terkanan uap
air pada suhu tersebut sama dengan 32 mmHg, maka penurunan tekanan uap jenuh larutan
adalah…
a. 30 mmHg d. 4 mmHg
b. 28 mmHg e. 2 mmHg
c. 26 mmHg
a. 30 mmHg d. 4 mmHg
b. 28 mmHg e. 2 mmHg
c. 26 mmHg
7. Sebanyak
3 gram urea (Mr = 60) dilarutkan ke dalam 100 gram air. Jika Kf air = 1,86oC/molal,
maka titik beku larutan urea adalah..
a. 1,86oC d. -0,93oC
b. 0,96oC e. -1,86oC
c. 0,93oC
a. 1,86oC d. -0,93oC
b. 0,96oC e. -1,86oC
c. 0,93oC
8. Diantara
kelima macam larutan di bawah ini yang titik didih larutannya paling rendah
adalah..
a. Natrium karbonat 0,04 m
b. Glukosa 0,08 m
c. Barium klorida 0,03 m
d. Urea 0,06 m
e. Kalium bromide 0,04 m
a. Natrium karbonat 0,04 m
b. Glukosa 0,08 m
c. Barium klorida 0,03 m
d. Urea 0,06 m
e. Kalium bromide 0,04 m
9. Zat
X adalah asam organic bervariasi dua. Bila 2,36 gram zat X dilarutkan kedalam
200 gram aseton maka larutan ini akan mendidih pada temperature 56,67oC.
Jika titik didih aseton murni = 56,50oC dan Kb aseton = 1,70oC/m,
maka zat tersebut mempunyai rumus..
a. KBr d. CO(NH2)2
b.C6H12O6 e. Na3PO4
c. CaCl
a. KBr d. CO(NH2)2
b.C6H12O6 e. Na3PO4
c. CaCl
10. Larutan
X molal sukrosa membeku pada -0,2oC dan larutan X molal H2Z
membeku pada -0,4oC, maka derajat ionisasi H2Z adalah…
a. 0,2 d. 0,8
b. 0,4 e. 0,9
c. 0,3
a. 0,2 d. 0,8
b. 0,4 e. 0,9
c. 0,3
11. Suatu
larutan NaOH dalam air mendidih pada suhu 102,08oC. Jika Kf air=1,87oC/m
dan Kb air= 0,52oC/m, maka penurunan titik beku larutan NaOH
tersebut adalah..
a. 7,44oC d. -3,72oC
b. 3,72oC e. -7,44oC
c. 1,86oC
a. 7,44oC d. -3,72oC
b. 3,72oC e. -7,44oC
c. 1,86oC
12. Sebanyak
4,5 gram suatu basa bervalensi dua dalam 1500 gram air membeku pada suhu -0,155oC,
jika derajat ionisasinya = 0,75 dan Kf air = 1,86oC, maka massa atom
relative logam basa tersebut adalah…
a. 24 d. 56
b. 40 e. 90
c. 52
a. 24 d. 56
b. 40 e. 90
c. 52
13. Suatu
zat non elektrolit (Mr=60), sebanyak 6 gram dilarutkan kedalam 500 gram air,
ternyata mendidih pada suhu 100,104oC. Massa air tersebut yang harus dilarutkan
kedalam 1500 gram air agar diperoleh larutan yang mempunyai kenaikan tekanan
titik didih ½ nya dari kenaikan titik didih larutan diatas adalah..
a. 2,25 gram d. 13 gram
b. 4,5 gram e. 18 gram
c. 9,0 gram
a. 2,25 gram d. 13 gram
b. 4,5 gram e. 18 gram
c. 9,0 gram
14. Jika
0,9 gram suatu larutan terner (Mr = 90) dilarutkan kedalam 100 gram air dan
mensisih pada suhu 100,13oC (Kb air = 0,52oC/m), maka besarnya
derajat ionisasi elektrolit diatas adalah…
a. 0,75 d. 0,60
b. 0,50 e. 0,70
c. 0,65
a. 0,75 d. 0,60
b. 0,50 e. 0,70
c. 0,65
15. Dalam
250 ml larutan terdapat 9 gram zat non elektrolit. Pada temperature 27oC
tekanan osmotic larutan adalah 4,92 atm. Jika tetapan gas R = 0,082 L.atm.mol-1.K-1,
maka Mr zat non elektrolit tersebut adalah..
a. 342 d. 60
b. 180 e. 40
c. 171
a. 342 d. 60
b. 180 e. 40
c. 171
16. Suatu
senyawa karbon tersusun dari 53,3 % : 11,1 % dari sisanya O. jika 18 gram
senyawa ini dilarutkan dalam 500 gram air (Kf = 1,86oC/m) dan
membeku pada suhu -0,744oC maka rumus molekulnya adalah..
a. C3H6O2 d. C5H10O5
b. C3H6O3 e. C6H12O6
c. C4H10O2
a. C3H6O2 d. C5H10O5
b. C3H6O3 e. C6H12O6
c. C4H10O2
17. Pada pembuatan sirup,
kekentalan diukur dengan mengamati titik didihnya. Penelitian menunjukkan bahwa
sirup yang baik harus mendidih pada suhu 105oC (Kb air = 0,5). Jika sirup itu
memakai gula pentose (Mr = 150) maka kadar gula dalam sirup adalah..
a. 30 % d. 60 %
b. 40 % e. 70 %
c. 50 %
a. 30 % d. 60 %
b. 40 % e. 70 %
c. 50 %
18. Sebanyak
0,01 mol MgCl dilarutkan kedalam air sampai volume larutan 500 ml. jika harga
derajat ionisasi 0,8 , maka tekanan osmotic larutan jika diukur pada suhu 27oC
dan harga R = 0,082 adalah…
a. 0,480 atm d. 1,248 atm
b. 0,864 atm e. 2,480 atm
c. 0,986 atm
a. 0,480 atm d. 1,248 atm
b. 0,864 atm e. 2,480 atm
c. 0,986 atm
19. Larutan
manakah dibawah ini yang akan isotonic dengan larutan CaCl2 0,2 M ?
a. NaNO3 0,2 M
b. K2SO4 0,3 M
c. Al2(SO4) 1,12 M
d. AlCl3 0,1 M
e. urea 0,2 M
a. NaNO3 0,2 M
b. K2SO4 0,3 M
c. Al2(SO4) 1,12 M
d. AlCl3 0,1 M
e. urea 0,2 M
20. Titik
didih larutan 4 % berat NaOH (Mr = 40), dimana Kb air = 0,52oC/m
adalah…
a. 0,52oC d. 101,08oC
b. 1,04oC e. 102,16oC
c. 101,04oC
a. 0,52oC d. 101,08oC
b. 1,04oC e. 102,16oC
c. 101,04oC
Sabtu, 22 September 2012
HARGA POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
REAKSI KATODE
|
E, volt
|
|
F2/F-
|
F2(g)
+ 2e- → 2F-(aq)
|
+2,87
|
H2O2/H2O
|
H2O2(aq)
+ 2H+ +2e- → 2H2O
|
+1,78
|
PbO2/PbSO4
|
PbO2(s)
+ SO42-(aq) + 4H+(aq) + 2e-
→ PbSO4(s) + 2H2O(l)
|
+1,70
|
HClO/Cl-
|
2HClO(aq)
+ 2H+(aq) +2e → Cl2(g) + 2H2O(l)
|
+1,63
|
MnO4-/Mn2+
|
MnO4-(aq)
+ 8H+(aq) + 5e- → Mn2+ (aq) + 4H2O(l)
|
+1,51
|
Au3+/Au
|
Au3+(aq)
+ 3e → Au(s)
|
+1,50
|
PbO2/Pb2+
|
PbO2(s)
+ 4H+(aq) + 2e- → Pb2+(aq) + 2H2O(l)
|
+1,46
|
Cl2/Cl-
|
Cl2(g)
+2e- → 2Cl-
|
+1,36
|
Cr2O72-/Cr3+
|
Cr2O72-(aq)
+ 14H+(aq) +6e- → 2Cr3+ +7H2O(l)
|
+1,33
|
O2/H2O
|
O2(g)
+ 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(l)
|
+1,23
|
Br2/Br-
|
Br2(l)
+2e- → 2Br-
|
+1,07
|
NO3-/NO
|
NO3-(aq)
+4H+(aq) + 3e- → NO(g) +2H2O(l)
|
+0,96
|
Hg22+/Hg
|
Hg22+(aq)
+ 2e- → 2Hg(aq)
|
+0,85
|
Ag+/Ag
|
Ag+(aq)
+e- → Ag(s)
|
+0,80
|
NO3-/N2O4
|
2NO3-(aq)
+ 4H+(aq) +2e- → N2O4(aq) +2H2O
|
+0,80
|
Fe3+/Fe2+
|
Fe3+(aq)
+ e- → Fe2+(aq)
|
+0,77
|
O2/H2O2
|
O2(g)
+ 2H+(aq) + 2e- → H2O2(aq)
|
+0,68
|
I2/I-
|
I2(s)
+ 2e- → 2I-
|
+0,54
|
Cu2+/Cu
|
Cu2+(aq)
+2e- → Cu(s)
|
+0,34
|
Sn4+/Sn2+
|
Sn4+(aq)
+ 2e- → Sn2+(aq)
|
+0,13
|
H+/H2
|
2H+(aq)
+2e- → H2(g)
|
0,00
|
Pb2+/Pb
|
Pb2+(aq)
+ 2e → Pb(s)
|
-0,13
|
Sn2+/Sn
|
Sn2+(aq)
+ 2e- → Sn(s)
|
-0,14
|
Ni2+/Ni
|
Ni2+(aq)
2e- → Ni(s)
|
-0,25
|
Co2+/Co
|
Co2+(aq)
+2e- → Co(s)
|
-0,28
|
PbSO4/Pb
|
PbSO4(s)
+ 2e- →Pb(s) + SO42-(aq)
|
-0,31
|
Fe2+/Fe
|
Fe2+(aq)
+ 2e- → Fe(s)
|
-0,44
|
Zn2+/Zn
|
Zn2+(aq)
+ 2e- → Zn(s)
|
-0,76
|
Al3+/Al
|
Al3+(aq)
+3e- → Al(s)
|
-1,66
|
Mg2+/Mg
|
Mg2+(aq)
+ 2e- → Mg(s)
|
-2,37
|
Na+/Na
|
Na+(aq)
+e- → Na(s)
|
-2,71
|
Ca2+/Ca
|
Ca2+(aq)
+2e- → Ca(s)
|
-2,87
|
K+/K
|
K+(aq)
+ e- → K(s)
|
-2,92
|
Li+/Li
|
Li+(aq)
+ e- → Li(s)
|
-3,04
|
Langganan:
Postingan (Atom)