Selasa, 21 Mei 2013

WISUDA SMA: Is The End ?

"Sampai jumpa kawanku.. semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan..."

Siang ini, jari-jariku menari diatas keybord PC, sambil ditemani lagu kisah klasiknya Sheila On 7. Lagu ini pas sekali ketika aku memposting cerita ini..

Tanggal 18 Mei 2013 aku melaksanakan wisudaku, bukan wisuda sarjana, tapi SMA. Tidak terasa 3 tahun berjalan sangat cepat sekali. Padahal terasa baru kemarin aku mendaftar di SMA Tamansiswa (Taman Madya) Malang, eh tiba-tiba sekarang udah wisuda.

Yah., waktu memang cepat berlalu. Hari ini aku akan berpisah dengan teman-temanku yang sudah kuanggap seperti saudara. Mereka semua adalah teman-teman terbaik yang pernah kumiliki. Susah senang kami jalani bersama. Mulai dari jala-jalan bareng, buka puasa bersama, membuat video kelas, sampai dengan ketika kita mengikuti berbagai macam ujian yang melelahkan pikiran dan tenaga.

Dan tentu saja, aku juga akan berpisah dengan pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasaku.. Mereka adalah guru-guru terbaikku. Aku senang menjadi anak didik mereka. Aku tidak lupa untuk selalu mendoakan mereka, pahlawan-pahlawanku. Suatu saat nanti, aku pasti akan merindukan mereka, Pak Yazid yang selalu bercanda disaat kita serius dan selalu serius disaat kita bercanda, Bu Niken yang selalu memberikan cerita dan ceramah, Bu Naning yang unyu ( haha :D ), Bu Tatik yang ramah dan disiplin, Bu Nurheni yang tegas, Pak Gatot yang apa adanya, Bu Tri Heni yang asyik, dan masih banyak lagi. Mereka semua unik-unik. Adakah sosok seperti mereka nantinya? Ah.. aku rasa gak bakalan ada. Nggak akan ada sosok seperti mereka.

Kalau boleh jujur, sejak bersekolah disini aku baru mengerti arti seorang guru. Apalagi disekolahku kekeluargaannya sangat kental sekali. Inilah yang membuat aku merasa berat sekali berpisah dengan mereka semua. Untuk teman-teman dan pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasaku, terima kasih ya sudah mengisi hari-hariku selama 3 tahun ini :) Pokoknya kalian semua gak bakalan terganti... :')

Aku ingat pidato temanku, Ana, ketika wisuda. Dia bilang begini, " Meskipun raga kita berpisah, tetapi jiwa kita tetap bersama" :')

Mungkin ini adalah foto-foto yang akan menjadi kenangan kita, teman...

akan menjadi kenangan manis... :')


Sukses selalu SMA-ku. SMA Tamansiswa Malang :)



Dari kiri ke kanan --> aku, bu tatik, leo

HAAA!!!


Kamis, 09 Mei 2013

SBMPTN 2013: Bisa Asal Ada Usaha dan Doa

UN sudah selesai! Puncak dari sekolah selama 3 tahun sudah dilaksanakan selama 4 hari. Eiittss! Tapi tunggu dulu, UN selesai bukan berarti kita bisa santai-santai aja, seneng-seneng, sampe gak nyentuh buku sama sekali. Bagi anak yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi, itu semua belum berakhir lho, karena kita masih akan dihadapkan dengan berbagai tes untuk masuk ke PTN. SNMPTN! yah SNMPTN, yang sekarang sudah berganti nama menjadi SBMPTN. Seluruh anak se-Indonesia bersaing untuk mendapatkan kursi di salah satu PTN bergengsi. Jadi, kita tidak boleh santai-santai saja ya, karena kita akan brsaing dengan anak-anak se-Indonesia.

Jadi, kita nggak boleh lah lengah sedikit. Harus dipersiapkan matang-matang. Pokoknya kita harus ngalahin nilai pesaing kita yang memilih prodi sama dengan kita. Nggak mau kan kalau impian kita direbut sama orang lain. Ingat yah, ditengah kemalasanmu ada 29500 lawan yang ingin merebut impianmu. Sudah sadarkah kita?

Nggak munafik sih, saya juga pernah malas belajar. Tapi saya punya quote yang bisa membangkitkan semangat belajar saya. "Disaat kamu bermalas-malasan, 4000 pesaingmu sedang belajar untuk merebut impianmu" . Kalau sudah baca quote ini, saya langsung semangat belajar! Saya nggak mau impian/cita-cita saya direbut orang lain.

Memang sih, kadang kita merasakan kejenuhan ketika belajar, termasuk saya sendiri pernah merasakannya, tapi apa yang akan kita dapatkan nantinya itu akan sesuai dengan usaha yang kita keluarkan. Segala kesuksesan, keuntungan, keberhasilan, selalu diawali dengan kesakitan, kerja keras, dan kesabaran. Kita akan mendapatkan sebesar yang kita perjuangkan. Contohnya saja, Rani yang sehari-harinya santai-santai saja, selalu berada dalam zona nyamannya, dia hanya belajar ketika malam menjelang ujian. Beda halnya dengan Rini yang telah mempersiapkan ujian jauh-jauh hari sebelumnya, bekerja keras, dan diimbangi dengan aktivitas rohani seperti puasa dan shalat malam. Maka jika akhirnya Rini berhasil kuliah di PTN favorit dan jurusan favorit, sedangkan Rani hanya terjaring di sebuah PTS pinggiran yang sama sekali tidak bonafid, itulah sunnatullah. Memang segalanya kembali ke usaha kita masing-masing.

Kadang kita merasa pesimis ketika melihat jumlah kuota dan peminat tahun lalu. Misalnya, jurusan Teknik Kimia UI, perbandingannya 1:33. Bayangkan saja, 1 bangku direbutkan oleh 33 orang. Tapi saya tahu, mereka-mereka yang lolos itu adalah orang-orang pilihan. Apa yang mereka dapatkan itu sesuai dengan usaha dan kerja keras mereka selama ini, tidak lupa juga dengan doa :')

Fighting buat SBMPTN nanti! semoga kita menjadi orang-orang pilihan seperti diatas. Amien.
GANBATTE teman-temaan..... :D